MEKANISME REAKSI ELIMINASI E2

            Reaksi E2 merupakan singkatan dari eliminasi bimolekular yang dimana reaksi ini melalui tahap-tahap yaitu adanya ikatan karbon-hidrogen dan karbon-halogen terputus untuk membentuk ikatan rangkap dua (ikatan pi C=C). Reaksi pada E2 alkil halidanya cenderung menggunakan basa kuat seperti OH dan OR.



Berikut ini  ada beberapa ciri-ciri dari mekanisme reaksi E2:
1.      Reaksi E2 adalah reaksi satu tahap, yaitu dengan satu keadaan transisi
2.      Biasanya terjadi pada alkil halida primer tersubstitusi, tetapi memungkinkan juga terjadi pada alkil halida sekunder
3.      Laju reaksinya mengikuti orde kedua
4.      Reaksi E2 menggunakan basa kuat

Berikut ini contoh reaksi E2





Reaksi E2 di atas berjalan tidak lewat suatu kerbonkation sebagai zat antara, melainkan berupa reaksi bersamaan sama seperti reaksi SN2. Yang terjadi pada keadaan diatas adalah suatu basa (RO­-) membentuk ikatan dengan hidrogen lalu electron-elektron C-H membentuk ikatan pi maka Brom bersama sepasang elektronnya meninggalkan ikatan sigma C-Br. Struktur keadaan transisi dari rekasi di atas adalah sebagai berikut:




Dalam reaksi E2 ini alkil halida tersier direkasikan dengan basa kuat bereaksi paling cepat dan alkil halida primer paling lambat.

Referensi

Fassenden, 1986. KIMIA ORGANIK EDISI KETIGA



PERMASALAHAN
1.      Mengapakah laju reaksi E2 mengikuti orde kedua?
2.      Dalam reaksi E2 yaitu harus digunakan basa kuat. Apakah yang terjadi jika tidak menggunakan basa kuat? Jelaskan!
3.      Mengapa saat alkil halida tersier direaksikan dengan suatu basa kuat akan lebih tinggi laju reaksi E2nya dibandingkan alkil halida tersier direaksikan dengan suatu basa kuat?

Komentar

  1. Hallo Bella
    Saya Yupita Sri Rizki akan mencoba menjawab no2
    Seperti yang telah kita baca pada literatur bahwa pada makanisme reaksi E2 biasanya menggunakan basa kuat. Basa harus cukup kuat untuk melepas hidrogen yang kurang asam.jadi menurut saya jika kita menggunakan basa lemah atau basa yang tidak kuat maka akan sangat sulit untuk melepaskan hidrogen yang kurang asam,karna untuk melepaskan hidrogen kurang asam itu harus menggunakan basa kuat... terimakasih 🙂

    BalasHapus
  2. Ermawati ( A1C18002)
    Saya Ermawati ingin mencoba menjawab permasalahan nomor 1 yang saudari ajukan.
    Laju reaksi E2 mengikuti orde kedua karena pada reaksi ini dipengaruhi oleh basa dan alkil halida. baik nukleofil maupun alkil halida terlibat dalam tahap penentu laju.

    BalasHapus
  3. Hai bel, saya Nadiya NIM 073. Disini saya ingin membahas permasalahan ketiga, menurut saya ada kekeliruan pada permasalahan yang ketiga ini, dimana bella berusaha membandingkan namun pada hal, permasalahannya yaitu Mengapa saat alkil halida tersier direaksikan dengan suatu basa kuat akan lebih tinggi laju reaksi E2nya dibandingkan alkil halida tersier direaksikan dengan suatu basa kuat? keduanya sama sama alkil halida tersier direaksikan denagn basa kuat. sehingga permasalahan ini tidak bisa saya selesaikan. ☺️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf nadiya, sebelumnya terjadi kesalahan saat saya menuliskan permasalahan saya nomor 3, saya ulangi kembali permasalahan saya nomor 3 yaitu Mengapa saat alkil halida tersier direaksikan dengan suatu basa kuat akan lebih tinggi laju reaksi E2nya dibandingkan alkil halida primer direaksikan dengan suatu basa kuat?

      Hapus
    2. Baiklah, sebelumnya terimakasih bella, saya akan mencoba menyelesaikan permasalahan yang ketiga ini. saat alkil halida tersier direaksikan dengan suatu basa kuat akan lebih tinggi laju reaksi E2nya dibandingkan alkil halida primer direaksikan dengan suatu basa kuat hal tersebut di karenakan alkil halida tersier akan lebih mudah untuk memutuskan ikatan karbon-hidrogen dan karbon-x kemudian membentuk ikatan rangkap, jika di bandingkan dengan alkil halida primer bersaksi dengan basa kuat, ikatanya akan lebih sulit untuk terelepas meski dengan basa kuat.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini