MEKANISME REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK SN1
Reaksi SN1 merupakan suatu rekasi substitusi alam
pembelajaran kimia organic. SN1 merupakan singkatan dari Substitusi Nukleofilik
tunggal di mana artinya bahwa penentu laju reaksi di dalamnya adalah reaksi molekul
tunggal. Reaksi ini berbeda dengan rekasi SN2 di mana suatu alkil halida yang
mengalami reaksi SN1 maka akan diperoleh hasil produk substitusi rasemik(bukan produk inversi
seperti yang diperoleh dalam reaksi SN2). Reaksi SN1 ini juga sering disebut
sebagai reaksi ion, dan mekanisme reaksi yang terjadi lebih kompleks
dibaningkan dengan reaksi SN2. Berikut ini mari kita lihat bagaimana proses
terjadinya mekanisme rekasi SN1.
1.
Yaitu
tahap pembentukan ion halida dan suatu karbokation, tahap ini berjalan dengan
lambat dan reversible.
1.
Tahap
kedua yaitu tahap penggabungan karbokation dengan nukleofil. Jika nukleofil
yang digunakan adalah pelarut netral seperti H2O maka tahap ketiga
perlu dilakukan agar rekasi ini dapat selesai.
1.
Tahap
ketiga yaitu tahap deprotonasi yaitu lepasnya H+ pada nukleofil yang
terprotonasi oleh ion ataupun molekul disekitar
Dalam berjalannya reaksi SN1 dibutuhkan juga energi di
dalamnya berikut ini merupakan gambar diagram energy untuk suatu reaksi SN1
Kita lihat dari gambar di atas bahwa dibutuhkan energi
aktivasi yang tinggi yang di mana inilah tahap lambat dalam proses rekasi SN 1.
Disebutkan juga bahwa laju reaksi SN1 tidak bergantung pada konsentrasi nukleofil
tetapi bergantung pada alkil halida dapat dilihat gambar di bawah ini
PERMASALAHAN
1.
Dinyatakan
bahwa reaksi SN1 merupakan reaksi yang lebih kompleks dibaningkan reaksi SN2
mengapa hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
2.
Mengapakah
pada tahap kedua dalam mekanisme reaksi SN1 jika pelarut yang digunakan adalah
polar (H2O) perlu dilakukan tahap selanjutnya?
3.
Disebutkan
bahwa laju reaksi SN1 tidak bergantung pada konsentrasi nukleofil, tetapi hanya
pada konsentrasi alkil halida mengapa dapat terjadi hal demikian? Jelaskan!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya Risa Novalina Ginting (A1C118070) akan menjawab permasalahan no 3
BalasHapusDimana seperti yang kita ketahui bahwa mekanisme reaksi SN1 berlangsung dalam dua tahap, yakni tahap pembentukan ion dan tahap penggabungan ion yg terbentuk (karbokation) dengan nukleofil. Namun, untuk penentuan laju reaksi pada mekanisme SN1 berada pada saat pembentukan karbokation saja. Mengapa demikian? Hal ini dapat terjadi karena pada reaksi pembentukan karbokation ini terjadi dengan sangat lambat, sebab terdapat keadaan transisi atau keadaan antara yang tidak stabil dan membutuhkan energi yang tinggi, sehingga untuk mempercepat reaksinya diperlukan struktur tersier dari alkil halidanya. Jadi, dalam mekanisme reaksi SN1 yang menjadi penentu lajunya adalah substratnya (alkil halidanya).
Terimakasih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum wr.wb
BalasHapusPerkenalkan nama saya Sandi:A1C118041..disini saya ingin menjawab nomor 2.kan di soal dikatakan bahwa pada tahap kedua dalam mekanisme reaksi SN1 jika pelarut yang digunakan adalah polar (H2O) perlu dilakukan tahap selanjutnya?
Menurut saya dari materi yang dipaparkan diatas,Jika nukleofil yang digunakan adalah pelarut netral seperti H2O maka tahap ketiga perlu dilakukan agar rekasi ini dapat selesai.dari situ saya mengambil jawaban bahwasannya dilakukannya tahap ke toga karena pada tahap ke dua di reaksikan dengan senyawa netral/polar.karena menurut saya kalau netral,maka tidak ada perubahan apa-apa pada suatu reaksi.maka dari itu perlu dilakukannya tahap ke tiga agar dapat di selesaikan.
Ermawati ( A1C118002)
BalasHapusSaya Ermawati akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1 yang saudari ajukan
Reaksi SN1 lebih kompleks dari pada reaksi SN2 karena pada reaksi SN1 adanya interaksi antara Molekul pelarut, molekul RX dan ion-ion yang terbentuk.