DERIVAT ASAM KARBOKSILAT
Hi chens.. kali ini nih kita akan membahas tentang
Derivat Asam Karboksilat, bagi kalian yang masih bingung membaca derivate, derivate
itu sama saja dengan kata lainnya turunan, jadi kita akan membahas turunan asam
karboksilat. Secara umum turunan asam karboksilat itu adalah senyawa yang
apabila direaksikan dengan air atau dihidrolisis maka akan menghasilkan senyawa
asam karboksilat. Langsung saja kita masuk kepada derivate asam karboksilat :
1.
Ester
Ester merupakan senyawa organik yang terbentuk
dengan pergantian satu (atau lebih) atom
hidrogen pada suatu gugus karboksil itu dengan suatu gugus organik atau yang
biasa dilambangkan dengan R'. Asam oksigen itu ialaah suatu asam yang molekulnya
memiliki gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat menjadi ion H+. Ester memiliki
rumus umum RCOOR’. Ester termasuk turunan asam karboksilat yang
gugus –OH dalam rumus RCOOH digantikan oleh gugus –OR’ jadi rumus
umum ester yaitu
Pemberian nama pada ester ini kita awali yaitu dengan
menyebut nama gugus alkil atau aril yang menggantikan atom H dalam gugus –COOH
pada asam-asam karboksilat induknya lalu diikuti nama asamnya tersebut tanpa
kita menyebutkan kata asam.
Contoh :
Asam induk = CH3CH2CH2COOH
IUPAC = asam pentanoat
Trivial = asam valerat
Ester = CH3CH2CH2COOC2H5
IUPAC = etil pentanoat
Trivial = etil valerat
3-metilbutil asetat
Benzil butanoat
Ester itu dapat kita buat dengan mereaksikan alkohol
atau fenol dengan asam karboksilat lalu direfluks. Fenol dimana gugus -OH
langsung terikat pada cincin benzena. Reaksi pembuatan ester disebut
esterifikasi, dimana reaksi ini merupakan reaksi reversibel yang sangat lambat,
tetapi apabila menggunakan katalis asam mineral seperti asam sulfat (H2SO4) dan
juga asam klorida (HCl) maka kesetimbangan akan tercapai dalam waktu yang
cepat. Reaksi umum persamaannya itu ialah :
RCOOH
+ R1OH ↔ RCOOR1 + H2O
Dalam reaksi esterifikasi, ion H+ dari H2SO4 itu berperan
sebagai pembentukan ester dan juga berperan
dalam reaksi sebaliknya yakni hidrolisis ester. Sesuai dengan hukum aksi massa,
untuk kita memperoleh rendemen ester yang tinggi maka kesetimbangan harus
bergeser ke arah pembentukkan ester. Laju suatu reaksi esterifikasi suatu senyawa
asam karboksilat itu juga bergantung pada halangan sterik dalam alkohol dan
asam karboksilatnya.
Reaksi hidrolisis ester dalam keadaan yang asam menghasilkan produk asam karboksilat dan
alkohol, namun bila reaksi hidrolisis terjadi dalam suasana basa maka kita akan
memperoleh garam karboksilat dan alkohol. Hidrolisis ester dengan basa biasa
dise4but reaksi penyabunan atau
saponifikasi.
1.
Asil
Klorida
Asil klorida ini merupakan derivate asam karboksilat
yaitu yang paling reaktif. Klorida asam kita beri nama sesuai nama asam
karboksilat induknya, dengan diberikan imbuhan asam-at lalu kemudian diubah menjadi –il klorida. contohnya itu :
Klorida asam juga dapat diperoleh langsung dari asam karboksilat induk melalui reaksi dengan
tionil klorida (SOCl2) atau zat penghalogen lainnya.
Ketika kita melakukan hidrolisis klorida asam
karboksilat maka akan menghasilkan asam karboksilatnya
Asil klorida ini juga dapat mengalami reaksi-reaksi di
bawah ini
·
Reaksi
Asil klorida dengan garam asetat
Saat asil klorida ini bila direaksikan dengan garam
asetat maka akan membentuk produk anhidrida asam dengan garam. Contohnya:
R-CO-Cl + R’-COO-Na à
R-COO-CO-R’ + NaCl
·
Reaksi
Asil klorida dengan alkohol
Klorida asam ini akan bereaksi dengan alkohol akan
membentuk ester dan HCl dalam suatu reaksi yang sama yaitu seperti hidrolisis.
Biasanya HCl akan dibuang dari dalam campuran reaksi setelah terbentuk kemudian
piridina akan ditambahkan sebagai penghilang HCl. Contohnya:
R-CO-Cl + R’-OH
à R-CO-O-R’ + HCl
2.
Amida
Amida dikenal yaitu senyawa yang merupakan turunan asam
karbosilat yang didapat dari penggantian gugus –OH pada gugus –COOH oleh gugus
–NH2 dan juga mempunyai nitrogen trivalen yang dimana terikat pada suatu gugus
karbonil. Jadi rumus umum untuk amida yaitu:
R-CO-NH2
Di dalam suatu senyawa amida itu gugus fungsi asil akn
berkaitan dengan gugus –NH2. Di mana dalam kita pemberian namanya diberi
akhiran –Oat atau –At lalu nama asam induknya itu kita ganti dengan kata amida.
Contoh:
1.
HCOOH
: Asam metanoat / asam format
2.
HCONH2 : metanamida(IUPAC)
Formamida (trivial)
3.
CH3CH2CH2COOH : asam
bityanoat/asam butirat
4.
CH3CH2CH2CONH2 : butanamida (IUPAC)
Butiramida (trivial)
Hidrolisis suatu senyawa amida itu dapat berlangsung
dalam suasana asam ataupun dalam kondisi basa. Saat pada lingkungan asam itu
kita lihat dapat terjadi reaksi antara air dengan amida yang telah terprotonasi
dan kemudian akan menghasilkan asam karboksilat –NH3. Kemudian pada saat
keadaan basa, maka akan terjadi pula terjadi serangan OH– pada amida dan
menghasilkan anion asam karboksilat +NH3
PERMASALAHAN
1.
Pada
blog saya bagian derivate asam karboksilat ester disebutkan bahwa laju reaksi
esterifikasi suatu senyawa asam karboksilat ialah bergantung pada halangan
sterik dalam alcohol dan asam karboksilatnya, nah halangan sterik semacam
apakah yang dimaksudkan disini?
2. Asil halida merupakan derivate asam karboksilat yang paling reaktif, mengapa dapat
terjadi demikian apa yang membedakannya dengan derivate asam karboksilat yang
lain?
3.
Diketahui
bahwa hidrolisis suatu senyawa amida itu dapat berlangsung dalam suasana asam
ataupun dalam kondisi basa, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan factor
yang mempengharuinya!
Saya Denora Situmorang (056)
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan no 1
Ester asam karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2R dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung terutama pada halangan sterik dalam alkohol dan asam karboksilatnya. Gugus karbonil dari asam kaboksilat tidak cukup kuat sebagai elektrofil untuk diserang olah alkohol. Katalisator asam akan memprotonasi gugus karbonil dan mengaktivasinya ke arah penyerangan nukleofil. Pelepasan proton akan menghasilkan hidrat dari ester, kemudian terjadi transfer proton. Reaksi transesterifikasi pada dasarnya merupakan reaksi esterifikasi dengan mengganti alkohol R'-OH dengan jenis alkohol lain R"-OH. Reaksi dapat berlangsung dengan adanya asam mineral seperti H2SO4atau HCl. Reaksi Transesterifikasi merupakan reaksi dapat balik hingga alkohol R"-OH harus dalam keadaan berlebihan untuk memaksimalkan prouk R-COOR". Oleh karena ini lah yang mengatakan bahwa faktor sterik mempengaruhi laju reaksi. Terimakasih
Hai bella saya yupita sri rizki,dengan Nim:A1C118071
BalasHapusdisini saya akan mencoba menjawab no 3
Hidrolisis suatu amida ini kan dapat berlangsung dalam suasana asam dan basa,faktor yang menyebab kan mengapa bisa dihidrolisis dalam suasana asam karna dalam lingkungan asam ini terjadilah reaksi antar dengan amida yang telah terprotonasi dan yaitu dapat menghasilkan asam karboksilat NH3. Sedangkan faktor yang menyebabkan hidrolisis dalam suasa basa yaitu terjadinya serangan OH- pada amida dan ini akan menghasilkan anion asam karboksilat +NH3
Baiklah saya Nur Khalishah akan mencoba menjawab petanyaan no 2 yang bela ajukan dimana disini permasalahan bela adalah Asil halida merupakan derivate asam karboksilat yang paling reaktif, mengapa dapat terjadi demikian apa yang membedakannya dengan derivate asam karboksilat yang lain . Hal ini dikarena kan makin elekronegatif gugus Y maka makin reaktifi terhadap SN-asil.Nah pada asil halida itu elektrorofitasnya tinggi jika di bandingkan dengan derivat asam karboksilat yang lain
BalasHapus