MEKANISME
REAKSI ELIMINASI E1
Reaksi Eliminasi E1 dapat diartikan
sebagai eliminasi unimolekular dimana terdapat karbokation yang memberikan
sebuah proton terhadap suatu basa dalam suatu reaksi eliminasi yaang
menghasilkan produk menjadi sebuah alkena. Berikut ini contoh dari reaksi E1 :
Nah gambar di atas tidak semata-mata
melulu terjadi begitu saja tetapi tentu saja melalui tahap-tahap di dalamnya sehingga
mengahsilkan suatu alkena. Berikut ini tahap-tahap yang terjadi di dalam reaksi
Eliminasi 1 :
Tahap pertama disini ialah tahap yang lambat, namun menjadi tahap
penentu laju dari reaksi dari keseluruhannya, dimana dalam tahap pertama ini
disebut juga tahap ionisasi dimmana terbentuknya zat karbokation serta adanya
keadaan transisi pada tahap pertama ini.
Tahap Kedua :
Tahap Kedua :
Tahap kedua ialah tahap deprotonasi yaitu
lepasnya H plus dari sebuah atom karbon yang
terletak bersampingan atau bersebelahan dengan karbon positif. Kemudian ada ikatan
sigma yang terbentuk pada karbon-hidrogen, ikatan sigma ini bergeser ke arah
yang muatannya positif sehingga karbon tersebut mengaalami rehibridasi dari
keadaan sp3 menjadi sp2 maka terbentuklah sebuah alkena pada produknya.
Rraksi E1 ini berlangsung melalui
zat-antara karbokation, oleh karena itu dapat kita ketahui bahwa jika alkil
halida tersier yang bereaksi maka akan
lebih cepat laju reaksinya dibandingkan alkil halida sekunder maupun primer.
Reaksi E1 juga terjadi saat penggunaan basa lemah yang kuat dan juga menggunakan
pelarut yang bersifat polar untuk terjadinya tahap ionisasi pada reaksi E1.
PERMASALAHAN
1. Terjadinya
suatu mekanisme reaksi E1 itu apabila adanya basa yang sangat lemah, nah
bagaimanakah jika yang digunakan adalah basa yang kuat? Apakah masih dapat
terjadi reaksi E1???
2. Pada
umumnya Reaksi E1 ini terjadi pada alkil halida tersier, apakah jika pad alkil
halida sekunder mekanisme reaksi E1 tidak dapat berjalan?
3. Pada
mekanisme reaksi E1 digunakan pelarut polar agar terjadinya atau berjalannya
reaksi tersebut, bagaimanakah jika digunakan pelarut yang nonpolar?
Hallo bela perkenalkan nama saya nur khalishah (A1C118052) saya akan menjawab permasalahan no 1 yang bela ajukan .
BalasHapusJika dalam reaksi E1 digunakan basa kuat, maka akan terjadi reaksi eliminasi E2. Sehingga reaksi E1 tidak dapat menggunakan basa kuat atau dapat di katakan reaksi E1 tidak terjadi.
Saya mashita nim A1C118083 akan menjawab permasalahan no.2
BalasHapusmenurut pendapat saya itu tidak dapat berjalan karena reaksi E1 terjadi tanpa kuat, tetapi dengan basa lemah (dalam suasana asam dan suhu tinggi), sedangkan alkil halida sekunder secara khusus menggunakan basa kuat untuk menarik hidrogen asam kuat. Reaksi dengan alkil halida tersier akan lebih cepat dibandingkan alkil halida sekunder karena reaksi E1 terjadi dengan melibatkan intermediet karbokation.
DESTI RAMADHANI (A1C118010)
BalasHapus3. jika digunakan pelarut non polar maka reaksi E1 maka karbokation dalam reaksi E1 ini kurang stabil,sedangkan yang bisa menstabilkan nya itu bisa dengan pelarut polar,jaadi jika menggunakan pelarut non polar maka tidak bisa menstabilkan karbokation dan tidak bisa membentuk produk dalam reaksi E1.